Pernahkah Anda mendengar istilah stunting? Stunting, juga disebut
pendek, adalah suatu kondisi ketika tinggi atau panjang anak jauh di bawah
standar usianya. Stanting tidak hanya memengaruhi penampilan anak yang pendek,
tetapi lebih dari itu.
Stunting adalah masalah gizi yang serius. Keadaan stunting
mencerminkan kegagalan pertumbuhan anak dalam jangka panjang. Dampak stunting
yang terjadi sebelum usia 2 tahun dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif,
yaitu mereka cenderung memiliki IQ yang lebih rendah daripada anak normal.
Berikut ini faktor-faktor yang dapat menyebabkan
pengerdilan dan pencegahan anak:
1. Berat Badan Lahir Rendah
Menurut Departemen Kesehatan, berat badan normal bayi baru
lahir adalah 2.500-400 gr. Bayi dikatakan memiliki berat badan lahir rendah
jika berat lahir mereka kurang dari 2.500 gram. Hasilnya menunjukkan bahwa bayi
dengan berat lahir rendah memiliki kecenderungan menjadi pengerdilan, memiliki
sistem kekebalan yang lebih rendah, dan IQ yang lebih rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah
pada bayi adalah status gizi ibu yang buruk sebelum kehamilan, postur pendek,
dan kurangnya asupan gizi ibu selama kehamilan. Jadi untuk mencegah bayi
terlahir dengan berat badan yang kurang, pastikan status gizi ibu sebelum hamil
itu baik, dan patuhi kondisi kenaikan berat badan selama kehamilan setiap
bulan.
2. Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI untuk bayi selama 6 bulan
pertama kehidupan, tanpa menambahkan atau mengganti mereka dengan makanan dan
minuman lain, termasuk air. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, karena
kandungannya baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta mengandung zat
untuk kekebalan tubuh dan perlindungan sistem pencernaan.
ASI adalah sumber protein yang baik, yang dapat memenuhi 3/4
kebutuhan protein bayi berusia 6-12 bulan. Selain itu, ASI juga mengandung
hormon pertumbuhan yang bermanfaat bagi bayi.
Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan, pemberian ASI
eksklusif erat kaitannya dengan kejadian stunting pada anak. Sekitar 48 dari 51
anak stunting tidak disusui secara eksklusif. Pemberian ASI (MPAT) awal
(sebelum usia 6 bulan) juga dikaitkan dengan stunting pada anak-anak.
Ini karena ketika ASI dihentikan, anak tidak mendapatkan zat
kekebalan yang terkandung dalam ASI. Sedangkan jika MPASI yang diberikan tidak
higienis atau anak belum siap makan, dia akan terinfeksi.
Baca Juga: Hidup Sederhana Membuat Jiwa dan Raga Sehat
3. Kekurangan Energi dan Protein
Kurang energi dan asupan protein pada anak-anak dapat
menyebabkan pertumbuhan terhambat, sehingga stunting. Dalam 6 bulan pertama
setelah lahir, Anda harus menjaga asupan makanan Anda, karena sumber energi dan
protein bayi hanya dari susu yang Anda berikan.
Kualitas dan kuantitas ASI sangat bergantung pada asupan
Anda. Karena itu, Anda jangan terburu-buru melakukan diet setelah melahirkan,
ya. Setelah 6 bulan, Anda diizinkan untuk memperkenalkan makanan pelengkap susu
(MPASI) untuk bayi Anda.
Nah pada saat ini, Anda harus sangat memperhatikan apakah
asupan energi dan protein si kecil sudah cukup atau tidak. Karena kurang asupan
dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan. Salah satu cara untuk
mengetahui apakah anak Anda mendapat cukup asupan adalah secara teratur
menimbang dan mengukur tinggi badan bayi setiap bulan, baik ke posyandu atau ke
dokter anak.
4. Tanpa Imunisasi
Imunisasi dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
membentuk antibodi yang dapat melawan agen infeksi atau memberikan perlindungan
sementara melalui antibodi. Pemberian imunisasi pada anak memiliki tujuan
penting, yaitu untuk mengurangi risiko anak yang terinfeksi dan mencegah
kematian pada anak, misalnya karena tuberkulosis, difteri, pertusis, polio,
campak, hepatitis B, dan lain sebagainya.
Status imunisasi anak ditemukan memiliki hubungan yang
signifikan dengan peristiwa pengerdilan. Ini karena ketika anak dipengaruhi
oleh penyakit, akan ada perubahan asupan gizi, seperti muntah, tidak ada nafsu
makan, dan peningkatan kebutuhan gizi. Ketika kebutuhan nutrisi anak tidak
terpenuhi, akan ada kegagalan tumbuh yang mengakibatkan stunting.
Penyakit infeksi yang terjadi pada anak-anak adalah diare
dan infeksi saluran pernafasan (ISPA). Diare dapat terjadi karena pembengkakan
pada saluran pencernaan, infeksik, pengaruh obat-obatan, makanan, atau
kerusakan pada permukaan usus. Diare yang terjadi pada anak bisa berbahaya
karena menyebabkan tubuh kehilangan cairan dalam jumlah besar dan nutrisi tidak
dapat terserap dengan baik.
Sedangkan anak-anak yang menderita ISPA dapat mempengaruhi
asupan nutrisi, seperti mudah, tidak ada nafsu makan, dan peningkatan nutrisi.
Penyakit menular
orang yang terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan
meningkatkan risiko stunting. Untuk mencegah anak Anda mengalami stunting,
pastikan status gizi Anda sebagai ibu sebelum kehamilan dan pantau kenaikan
berat badan selama kehamilan. Jangan lupa berikan eksklusif menyusui hingga 6
bulan, kemudian dilanjutkan hingga 2 tahun dengan MPASI kualitas tambahan untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Status imunisasi lengkap, hindari penyakit infeksi,
dan ukur status gizi anak setiap bulan di posyandu dan dokter anak sampai usia
anak mencapai 5 tahun.
No comments:
Post a Comment