Kisah Inspirasi "Perkelahian Ibu dan Anak". Dalam
cerita inspiratif ini kami akan memberikan cerita tentang pertengkaran seorang
ibu dengan putrinya. Berikut Ini adalah ceritanya.
Suatu hari ada seorang anak yang bertengkar dengan ibunya,
pertengkaran itu mulai ketika ibu tersebut menasehati anaknya, tetapi sangat
perlu dihindarkan dengan nasihat ibu, ada pertengkaran di antara mulut.
pertengkaran yang membuat anak keluar dan menyelamatkan ibu di rumah. Cuaca
pada saat itu sangat panas, lama-lama dia berpikir untuk berlindung di bawah
pohon yang cukup teduh. Di dekat pohon rindang ada toko mie ayam, perutnya
mulai terasa lapar tetapi dia baru menyadari bahwa dia tidak membawa uang. Dia
ingin membeli semangkuk mi ayam karena dia tidak membawa uang, dia hanya
berhenti sambil sesekali hanya menyimpan sambil menahan lapar.
Pemilik Toko yang
Baik
Tidak ada yang melihat tatapan nakal sambil menjaga perut
mereka. Kemudian pemiliknya mendekati anak itu. "Apakah kamu ingin makan
mie ayam?" Kata pemilik toko itu.
"Iyah bu, memang perut saya baru terasa lapar, tapi
saya tidak punya uang untuk membeli mie ayam di toko ibu", jawab anak
tersebut.
"Oh, jadi itu sebabnya kamu terus memperhatikan toko
ibu," kata pemilik toko.
"Tapi saya tidak punya uang untuk menambah ibu mi
ayam", jawab anak itu
"Sudahlah kamu tidak perlu khawatir, Ibu iklas
banget," kata ibu lagi.
Akhirnya anak lelaki itu memesan ayam pemilik. Tiba-tiba
Tuhan menginkubasi air mata. "Kenapa kamu menangis, Nak?" Tanyakan
kepada pemilik toko.
"Tidak apa-apa bu, aku hanya tersentuh untuk memberi
ibu, karena ibu yang bukan siapa - siapa aku, tetapi bersedia memberikan
semangkuk mie ayam gratis terhadapku, sementara ibuku sendiri baru saja
bertengkar dengan saya, dan dia membiarkan saya pergi dan mencoba tidak peduli
saat ini saya belum makan dan tidak membawa uang, "kata anak itu.
Mendengar ucapan anak itu, kedai itu diam sejenak dan
menghela nafas, lalu dia sianak dan mengusap pundaknya sambil mengatakan:
"Nak, kenapa kamu berpikir seperti itu? Aku memintamu
untuk memberiku semangkuk mie ayam, tapi kamu sangat tersentuh dan aku sangat
baik, dan sangat berbeda dari ibumu. Semangkuk mie ayam, sementara ibumu
memasak beras, dan hal-hal lain untuk dimakan, mulai sekarang Anda dapat tumbuh
sekarang, Selalu memberi Anda makan setiap hari secara online dan Anda tidak
baik, katakan hanya untuk memberi Anda semangkuk mie ayam yang Anda katakan
sangat baik Orang yang bertanggung jawab sama baiknya sebagai ibumu, Dia yang
menyusuimu, Dia memandikanmu Dia yang menjagamu sejak kecil hingga sekarang,
dia yang memberi jiwa dan tubuhnya untuk membesarkan dan merawatmu, sekarang
kembali dan meminta maaf, karena dia sangat baik kata Pulanglah dan terima dia
"
Mendengar nasihat dari pemilik toko anak itu hanya diam,
beberapa saat kemudian dia menangis. "Betapa beruntungnya saya untuk ibu
saya, saya tidak pernah peduli dengan apa yang dia berikan untuk saya, kepekaan
dosa saya," kata anak itu.
"Terima kasih bu sudah memberiku semangkuk mie ayam,
aku permisi dulu ke rumah" tambah anak itu.
Anak itu segera berjalan cepat, setibanya di rumah, ternyata
ibu itu berdiri tepat di depan pintu rumah.
Seketika sang ibu langsung memanggil anaknya, “Anakku dari mana
saja, ibu khawatir denganmu, maafkan kamu karena telah memarahimu, Ibu lihat dompet
kamu ada dimeja kamar kamu, pasti kamu belum makan, ayo nak masuk, ibu sudah
menyiapkan makanan untukmu ", kata ibunda.
Mendengar ucapan ibunya tersebut, anak itu seketika
meneteskan air mata dan langsung berlari serta memeluk ibunya. “Maafkan aku bu,
aku ini sudah durhaka terhadap ibu, aku tidak pernah menghargai apa yang sudah
ibu berikan kepada aku, aku minta maaf ibu. Aku ini memang tidak pernah
bersyukur, aku tidak sadar kalau selama ini aku memiliki ibu terbaik di dunia. Aku
tidak akan mengulanginya lagi bu, aku akan selalu mendengarkan semua nasihat
ibu, aku cinta ibu.” Ucap sang anak.
Jangan Melupakan
Kebaikan Orang Tua
Terkadang kita melupakan dan mengabaikan kebaikan dan kasih
sayang yang begitu besar dari orang tua kita, bahkan kita sering marah dan
bertengkar dengan mereka pada saat kita dinasehati oleh mereka serta sering
kita membandingkan orang tua kita dengan orang lain, dan menganggap orang lain
lebih baik dari orang tua kita ketika kita sedang diberi sesuatu dengan orang
lain, padahal apa yang diberikan oleh orang lain tidak akan mampu menandingi
kebaikan dan kasih sayang orang tua kita.
Percayalah, ketika orang tua kita menasehati kita itu karena
mereka ingin yang terbaik untuk kita. Tidak ada kasih sayang yang dapat
diberikan orang lain terhadap kita melebihi orang tua kita, jangan pernah
melupakan atau melawan terhadap mereka. Karena merekalah orang yang benar benar
tulus mencintai dan menyayangi dirimu
No comments:
Post a Comment