Ribuan anak anak itik itu diketahui berjenis kelamin jantan. Dan bagi para peternak di China, kehadiran mereka sangat tidak diharapkan. Sebelumnya akan ada proses penyeleksian telur itik terlebih dahulu selama kurang lebih 20 hari. Seperti yang kita tahu bahwa itik merupakan hewan unggas yang biasa dibudidayakan untuk diambil telurnya, sedangkan bebek biasa diternak untuk dipotong alias dikonsumsi dagingnya oleh kita manusia.
Namun dalam praktek keseharian itik pun sering bernasib malang sama seperti bebek. Dan gambar gambar anak itik direbus diatas bisa jadi anak bebek, tapi kalau dilihat lihat dari lehernya itu lebih mirip anak itik.
Jadi kalau yang terlahir anak itik jantan bagi para peternak di anggap tidak berguna, karena hanya akan menghabiskan biaya pemeliharaan saja. Sebab jantan kan tidak bisa bertelur sedangkan betina bisa menghasilkan banyak uang. Itulah yang menjadi alasan kalau mereka mending dibinasakan dari usia mereka yang masih dini.
Setelah mati dari penggorengan, tubuh mereka akan dilemparkan ke sebuah mesin canggih peternakan yang bisa menghilangkan bulu bulu mereka secara otomatis. Target penjualan dari anak anak itik malang ini akan dijual kepada para peternak ular untuk dijadikan umpan. Dan sebagian lainnya dilempar ke pedagang rumahan untuk pembuatan bahan daging barbeque.
Gambar gambar kesadisan atau kekejaman peternakan itik yang berlokasi di Desa Tongqiao, Xidu Town Provinsi Hunan Cina selatan ini berhasil diambil diam diam oleh seorang wartawan bernama Li Gen. Dia mengatakan bisnis industri hewan ternak yang dibunuh secara kejam seakan sudah lazim di China. Bahkan banyak peternakan unggas yang membunuh hewan ternak mereka jauh lebih sadis.
Lebih dari miliaran anak ayam, bebek serta itik setiap tahunnya yang diketahui berjenis kelamin jantan, akan langsung di eksekusi kejam kedalam mesin pemotong otomatis yang akan mencabik cabik tubuh mereka sampai halus menjadi daging giling.
Semoga saja kecaman dari para aktivitas perlindungan hewan di seluruh dunia mendapat perhatian khusus oleh pemerintah kami agar praktek kekejaman hewan ternak tidak beradab ini semakin berkurang di negara kami, Ungkap Li Gen.
No comments:
Post a Comment