Friday, July 20, 2018

7 Risiko Kesehatan Akibat Terlalu Banyak Tidur


Kita sering mendengar tentang bahaya kurang tidur. Tetapi di satu sisi, tidur terlalu banyak juga membawa beberapa risiko kesehatan. Tidur merupakan saat ketika tubuh kamu memperbaiki dan memulihkan dirinya sendiri, sehingga kurang atau tidur berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan.

Para ahli dari National Sleep Foundation menyatakan, seseorang dikatakan cukup tidur jika waktu tidurnya sekitar 7-9 jam sehari. Ini berlaku untuk usia 18 hingga 64 tahun. Bayi, anak anak dan lansia tentu memiliki kebutuhan tidur berbeda. Jadi, kurang dari 7 jam dikatakan kurang tidur dan lebih dari 9 jam sudah masuk kategori tidur berlebihan. Dr. Robert Rosenberg, spesialis ganggun tidur dan penulis Sleep Soundly Every Night, Feel Fantastic Every day : A Doctor's Solution to Solving Your Sleep Problems menjelaskan beberapa risiko kesehatan akibat tidur berlebihan. Mau tahu apa saja? Anda bisa menyimaknya satu per satu dibawah ini.

1. Gangguan Fungsi Otak dan Kesehatan Mental

Tidur sangat berperan untuk kesehatan otak. Karena saat tidur lah otak membersihkan sisa sisa limbah metabolisme, menyeimbangkan neurotransmiter dan memproses memori. Kurang tidur maupun tidur berlebihan mungkin berpengaruh juga pada suasana hati dan kesehatan mental. Para ahli menemukan bahwa tidur berlebihan dianggap sebagai salah satu gejala depresi.

2. Meningkatkan Peradangan

Tidur berlebihan masuk sebagai faktor risiko penyakit penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan pikun. Mengapa? Tidur berlebihan meningkatkan faktor faktor peradangan sel. Peradangan kronis sama halnya dengan merokok dan obesitas, menyebabkan infeksi yang berkepanjangan dan berkontribusi terhadap penyakit penyakit diatas.

3. Meningkatkan Rasa Sakit

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur dapat memperparah gejala nyeri. Misalnya penderita nyeri punggung dapat mengalami gejala lebih buruk karena terlalu banyak menghabiskan waktu ditempat tidur. Tidur berlebihan juga dikaitkan dengan meningkatnya intensitas sakit kepala.

4. Gangguan Kesuburan

Sebuah studi pada wanita korea yang menjalani terap fertilisasi in vitro (bayi tabung) menemukan bahwa wanita yang tidurnya tujuh hingga delapan jam sehari memiliki peluang lebih baik untuk dapat hamil dibandingkan mereka yang tidur hanya enam jam atau kurang. Peneliti menjelaskan, tidur diluar rentang normal dapat memengaruhi hormon dan siklus sirkadian, dan kemudian menggangu kesuburan.

5. Gangguan Toleransi Glukosa

Toleransi glukosa mengacu pada kemampuan tubuh untuk memproses gula, dan gangguan toleransi glukosa dikaitkan dengan resistensi insulin dan merupakan faktor risiko untuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Sebuah penelitian di Kanada yang mengamati kebiasaan gaya hidup dari 276 orang selama enam tahun, menemukan bahwa orang dengan durasi tidur yang lama atau terlalu sedikit lebih mungkin mengembangkan gangguan toleransi glukosa dan diabetes dibandingkan dengan orang yang tidur normal.

6. Penambahan Berat Badan

Menggunakan data yang sama dengan studi Kanada enam tahun sebelumnya, para peneliti juga menemukan hubungan antara penambahan berat badan dan tidur. Baik tidur kurang maupun berlebihan keduanya meningkatkan berat badan daripada orang yang tidur normal. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam sehari memiliki risiko 21% lebih tinggi mengalami kegemukan.

7. Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Sebuah penelitian terbaru dari para peneliti Universitas Cambridge mengamati data dari sekitar 9.700 orang Eropa selama 11 tahun. Orang yang tidur lebih dari delapan jam 46% lebih mungkin mengalami stroke, apalagi jika punya penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi. Risiko stroke empat kali lebih tinggi daripada orang yang tidurnya teratur dan cukup.

No comments:

Post a Comment

Trik Menang Main Domino QQ

Dalam bermain permainan diharapkan semua pemain pastilah sebuah kemenangan. Berbicara mengenai kemenangan dalam permainan domino qq, hal ini...